Selasa, 02 Maret 2010

dijual Rumah diPlumbon



lokasi:
Jln. Sastra Sukenra (dekat alun2 Plumbon)
kab.Cirebon

Luas Tanah & Bangunan: 485/70 m2

Fasilitas:
5 kmr tidur, 3 kmr mandi, listrik 1300 watt, jetpum, tlp

harga: Rp. 400.000.000 (nego)

Hubungi: (0251) 8357-104

dijual Rumah diMajasem- Cirebon





DIJUAL

Lokasi:
jln. Sonokeling Blok U/no. 10
Griya Sunyaaragi Permai
Majasem-Cirebon

luas tanah & Bangunan: 201/60 m2

Fasilitas:
3 kmr tidur, 2 kmr mandi,carport, garasi, listrik 1300 watt, pam ,tlp

harga: Rp. 200.000.000 (nego)

Selasa, 16 Februari 2010

Dampak Buruk Obat Nyamuk



Selasa, 16 Februari 2010 | 15:58 WIB
shutterstock
Ilustrasi

KOMPAS.com — Maunya, sih, biar si kecil bisa tidur nyenyak tanpa gangguan nyamuk. Akan tetapi, hati-hati, lo, ia masih rentan terhadap zat racun yang ditimbulkan obat nyamuk.

Gara-gara tak ingin si kecil terganggu tidurnya, biasanya kita menggunakan obat nyamuk. Entah yang dalam bentuk semprot, bakar, oles, ataupun elektrik. "Pada prinsipnya, semua obat nyamuk memiliki khasiat sama, untuk membunuh dan mengusir nyamuk. Bedanya cuma dalam kemasan dan konsentrasi bahan aktif atau zat racunnya," ujar dr H Bambang Supriyatno SpA dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Akan tetapi, tahukah para ibu dan ayah bahwa obat nyamuk bisa menjadi "ancaman" buat kita? Apalagi jika si kecil termasuk anak yang peka atau sensitif.

Aneka risiko

Mengapa obat nyamuk berbahaya buat manusia? Sebab obat nyamuk mengandung bahan aktif yang termasuk golongan organofosfat. Bahan aktif ini adalah dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), propoxur (karbamat), dan diethyltoluamide, yang merupakan jenis insektisida pembunuh serangga.

Memang, seperti dijelaskan Bambang Supriyatno, tak semua bahan aktif tadi murni. Artinya, ada zat tambahannya. "Entah itu pewarna, pengawet, ataupun pewangi. Jadi, seperti ingridien dalam makanan. Campuran bahan tambahan tadi untuk memberikan wewangian tertentu karena umumnya bahan aktif berbau kurang sedap. "Nah, asal tahu saja, bahan-bahan tambahan ini pun berdampak pula pada kesehatan. Jadi, berlipatgandalah dampak buruk si obat nyamuk ini."

Racun nyamuk ditemukan pada semua jenis obat nyamuk. "Pada obat nyamuk bakar, semprot, dan elektrik lebih cenderung untuk membunuh nyamuk, sedangkan pada obat nyamuk oles lebih pada pencegahannya, yaitu mengusir nyamuk," jelas Bambang.

Kendati mengeluarkan zat racun yang sama, dosis tiap-tiap obat nyamuk berbeda satu sama lain. Ditilik dari segi konsentrasi atau komposisi, bahan aktif pada obat nyamuk terdiri dari konsentrasi ringan sampai berat, dari yang kurang toksid sampai yang lebih toksid.

Yang jelas, semua itu tergantung dari kadar konsentrasi racun dan jumlah pemakaiannya. Misalnya, kadar konsentrasi bahan aktif obat nyamuk semprot mungkin sedikit, tetapi kalau disemprotkan berulang kali tentu kadarnya akan bertambah banyak. Obat nyamuk yang memiliki kadar demikian mungkin bisa mematikan nyamuk dengan cepat, tetapi membahayakan kesehatan manusia.

Risiko terbesar terdapat pada obat nyamuk bakar karena secara langsung mengeluarkan asap yang dapat terhirup. Sementara obat nyamuk semprot berbentuk cair memiliki konsentrasi berbeda karena cairan yang dikeluarkan akan diubah menjadi gas. Artinya, dosisnya lebih kecil. Sementara obat nyamuk elektrik lebih kecil lagi karena bekerja dengan cara mengeluarkan asap, tetapi dengan daya elektrik.

Dengan demikian, makin kecil dosis bahan zat aktif, makin kecil pula bau yang ditimbulkan. Sekaligus, makin minim pula kemungkinan mengganggu kenyamanan manusia.

Batuk jadi pertanda

Bayi dan anak balita bisa dikatakan rentan terhadap obat nyamuk. Hal ini bisa terjadi karena organ-organ tubuhnya belum sempurna, daya tahan tubuhnya belum baik, refleks batuknya pun belum baik, dan sebagainya. Bahkan, bisa lebih berbahaya lagi pada anak yang alergi dan punya bakat asma.

"Bahan aktif dari obat nyamuk masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernafasan maupun kulit, ke peredaran darah. Setelah itu menyebar pada sel-sel tubuh. Ada yang ke pernafasan, ke otak lewat susunan saraf pusat, dan lain-lain. Nah, organ mana yang sensitif, maka itulah yang akan terkena. Tentunya karena obat nyamuk lebih pada hirupan, maka yang paling berperan sekali adalah pernafasan. Sementara kalau lewat kulit sangat tergantung pada daya sensitivitas atau kepekaan kulit anaknya," jelas Bambang.

Jadi, gangguan-gangguan pada organ tubuh bisa saja terjadi jika pemakaian obat nyamuk tidak terkontrol sehingga dipakai dalam dosis yang berlebihan.
Anak yang punya alergi akan lebih menunjukkan reaksi, terutama pada saluran nafasnya. Ia akan lebih mudah batuk. Hal ini terjadi karena adanya gangguan mekanisme pertahanan saluran nafas, yang diakibatkan bahan aktif yang terhirup.

Reaksi yang terjadi bisa cepat, bisa juga lambat. Pada anak yang sensitif organ pernafasannya, reaksinya bisa saat itu juga atau timbul dalam beberapa menit. Begitu terhirup bau obat nyamuk, ia langsung batuk-batuk. Namun, ada juga yang setelah enam jam baru batuk-batuk. Obat nyamuk bisa juga menjadi faktor pencetus asma. Dampak ini terlihat pada anak yang memiliki bakat asma.

Lain lagi jika terjadi pada anak yang memiliki kulit sensitif. Jika terkena bahan-bahan yang terkandung dalam obat nyamuk, terutama bahan tambahannya, kulitnya akan kemerahan. Dan, ketika digaruk akan timbul lecet dan mungkin bisa menjadi eksim.

Rabu, 10 Februari 2010

Telah Hadir, Alat Tes Sperma Sendiri!


Rabu, 10 Februari 2010 | 08:41 WIB
KOMPAS.com — Anda penasaran melakukan tes sperma, tapi malu datang ke dokter atau lab? Pada masa mendatang, melakukan tes sperma sendiri di rumah bukan suatu hal mustahil. Para ahli di Belanda menawarkan solusi dengan menciptakan alat uji kesuburan pria praktis yang bisa dilakukan di rumah.

Loes Segerink dan timnya di Institut MESA+ untuk nanoteknologi, Universitas Twente, Enschede, Belanda, mengembangkan suatu alat mini berukuran 10 cm yang dapat melakukan pengujian sperma dalam hitungan detik. Alat itu ibaratnya "lab dalam sebuah chip".

Harus diakui, alat tersebut memang berguna. Akan tetapi, muncul pertanyaan soal etika penggunaan alat itu jika tanpa mendapatkan masukan dari profesional. Pasalnya, metode penghitungan manual yang diandalkan saat ini selalu disertai konsultasi pakar atau dokter. Dikhawatirkan, tanpa konsultasi, alat tersebut malah bisa merugikan.

Umumnya, pria agak malu untuk mengecek kualitas spermanya selain prosedurnya, analisisnya pun memakan waktu lama di laboratorium. Analisis sperma hasil ejakulasi harus dimulai pada jam yang sama. Artinya, kecuali sang pasien itu bertetangga dengan klinik kesuburan, ia tak bisa menyiapkan sampel sperma dari rumah dan harus langsung "memproduksi" di lab itu juga. Setelah sampel diserahkan kepada lab, butuh waktu cukup lama untuk melakukan metode penghitungan manual.

"Dengan sistem kami, kami bisa memecahkan masalah tersebut," kata Segerink.
Menurut dia, chip temuannya cuma perlu 12 detik untuk mengeluarkan hasil dan derajat kemungkinan kesalahannya sama dengan metode penghitungan manual. Alat itu bisa saja dipakai di pusat kesuburan rumah sakit, tetapi juga bisa diadaptasi sehingga ada variasi yang murah dan praktis sehingga bisa dipakai di rumah.

Di lain pihak, Michael Dunn, peneliti etika kesehatan Universitas Oxford, menyatakan kekhawatiran. "Ada risiko bagi sang pasien jika mereka tak diberikan informasi yang relevan tentang dampak hasil positif kemandulannya," ujarnya.

Artinya, kalau saja hasilnya ternyata pasien itu mandul, ia harus diberikan informasi yang tepat sehingga tak salah persepsi.

Alat-alat penguji kesehatan seperti itu kini makin dibutuhkan. Contoh lainnya adalah Hywel Morgan dan para mitranya dari Universitas Southhampton yang mengembangkan alat yang lebih praktis untuk menguji infeksi virus dan anemia hanya dari setitik darah.

"Alat seperti ini memungkinkan pendistribusian layanan kesehatan ke masyarakat luas," kata Morgan, "Namun, kalau Anda sedang mendiagnosis penyakit, hasil (uji dari alat) harus ditangani dengan tepat."

"Kalaupun teknologinya sudah siap dipasarkan, kesiapan masyarakat masih menjadi masalah," tandas Morgan. (C17-09)

Inilah Bagian Otak yang Bikin Takut Kehilangan Duit


Rabu, 10 Februari 2010 | 14:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Takut kehilangan uang mungkin suatu hal yang lumrah pada manusia. Sebuah studi para ahli dari California, Amerika Serikat, belum lama ini berhasil menemukan bagian otak yang memicu ketakutan akan kehilangan uang.

Dalam laporan riset yang dipublikasikan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences" , para ahli mengidentifikasi daerah otak yang disebut amiglada bertanggung jawab atas perilaku seseorang saat mempertaruhkan sesuatu.
Ketika amiglada ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seseorang cenderung berani mengambil risiko sangat besar.

Amigdala merupakan bagian otak yang terdiri dari dua jaringan sebesar kacang almond. Bagian ini dikaitkan dengan perasaan dan persepsi ketakutan dan kemampuan untuk berempati.

Temuan ini, kata peneliti, menawarkan pemahaman mengenai perilaku ekonomi dan menunjukkan bahwa manusia berkembang untuk bersikap hati-hati mengenai prospek kehilangan makanan atau harta lain yang berharga.

Penulis riset ini, Benedetto De Martino dari California Institute of Technology di Pasadena dan University College of London menyatakan penelitian ini dapat menjelaskan mengapa orang akan menolak bertaruh walaupun ada peluang menghasilkan kemenangan.

"Bukti laboratorium dan kenyataan menunjukkan, orang sering menghindari risiko kehilangan bahkan ketika mereka mungkin memperoleh hasil yang lebih besar, pilihan perilaku yang disebut `keengganan terhadap kerugian`," kata peneliti.

"Bayangkan Anda sedang dalam acara Who Wants to Be a Millionaire. Anda baru saja menjawab pertanyaan senilai 500,000 dollar dengan benar dan dihadapkan pada pertanyaan terakhir. Anda memiliki peluang 50:50 namun tak tahu jawabannya.. Jika Anda benar, akan menang 1 juta dollar; jika salah kembali ke nilai uang £32,000. Mayoritas orang akan mengambil opsi menyerah dan pulang ke rumah dengan uang senilai," £500,000, ungkapnya.

Benedetto De Martino mengamati dua perempuan yang mengidap kelainan genetika langka yang disebut penyakit "Urbach-Wiethe". Para peneliti itu membandingkan reaksi kedua perempuan tersebut dengan 12 orang yang otaknya normal. Menurut Benedetto, studi seperti itu biasanya hanya melibatkan sedikit orang karena tak mungkin atau tidak etis untuk secara sengaja merusak otak seseorang untuk melihat apa yang terjadi.

Dalam studi itu, para relawan diminta ikut taruhan, kondisi mereka mungkin menang 20 dolar atau kalah 5 dolar -- risiko yang tentu diambil oleh kebanyakan orang-- atau akan menang atau kalah 20 dolar, kondisi yang akan ditolak oleh kebanyakan orang. Kedua pasien dengan kerusakan amigdala itu malah tanpa rasa khawatir memasang taruhan sebesar 50 dolar AS.

"Kami kira ini memperlihatkan bahwa amigdala sangat penting dalam memicu rasa hati-hati ke arah penetapan taruhan saat orang mungkin kalah," kata Colin Camerera dari University College London yang juga terlibat dalam riset.

"Amigdala yang berfungsi penuh tampaknya membuat kita lebih berhati-hati. Kita sudah mengetahui bahwa amiglada terlibat di dalam proses kekhawatiran, dan itu tampaknya juga membuat kita `takut` menghadapi resiko kehilangan uang," ungkap anggota peneliti lainnya, Ralph Adolphs.

sumber www.kompas.com

Senin, 08 Februari 2010

Penemuan Kerangka Putri Cantik dari Inggris


LONDON--MI: Ia seorang putri Inggris yang dikenal rupawan dan murah hati. Ia menikah dengan seorang bangsawan dari Kerajaan Inggris yang memiliki pengaruh besar di Eropa.

Kini, kelompok peneliti internasional menyatakan mereka mungkin telah menemukan kerangka Putri Eadgyth (dibaca Edith), seorang putri bangsawan dari abad ke-10 yang kerap disamakan dengan Putri Diana. "Dia adalah putri yang sangat terkenal," kata Mark Horton, profesor arkeolog di Universitas Bristol di barat Inggris. "Pribadinya sehari-hari serupa dengan Diana, cantik dan banyak berkegiatan," ujarnya.

Horton adalah salah satu anggota tim yang mengidentifikasi beberapa tulang yang ditemukan terbungkus kain sutra di Katedral Magdeburg, Jerman. Pada 2008, arkeolog menemukan sebuah peti mati bertuliskan nama Eadgyth yang berisi rangka tubuh yang hampir komplit dan terbungkus kain sutra.
Pengujian kini akan dilakukan guna mengetahui umur rangka tersebut dan dari mana asalnya.

sumber:Penulis : Prita Daneswari
(www.mediaindonesia.com)

Selain itu, juga akan dilakukan analisis strontium isotope, yakni sebuah teknik untuk mengukur rasio isotop dari email gigi seseorang guna menentukan lokasi tempat ia tumbuh besar.
Gareth Williams, seorang kurator dari Museum Inggris, mengatakan, teknik itu sangat direkomendasikan oleh para arkeolog dan semestinya dapat menunjukkan apakah pemilik rangka itu tumbuh di Jerman atau Inggris.

Ia menambahkan, jika rangka itu terbukti berasal dari wilayah barat atau selatan Inggris, diragukan itu adalah milik Eadgyth. Pasalnya, Eadgyth tumbuh besar pada akhir abad ke-10, periode saat kakak tirinya, Raja Athelstan, memperluas kekuasaannya di Inggris dan memanfaatkan saudara perempuannya untuk meningkatkan pengaruhnya di kalangan penguasa asing.

Simon Keynes, profesor ahli sejarah Anglo-Saxon di University of Cambridge, keberataan bila Putri Eadgyth disamakan dengan Putri Diana yang menikah dengan Pangeran Charles pada 1981. Namun, menurut riwayat Hroswitha of Gandersheim dari zaman yang sama dengan Eadgyth, disebutkan Eadgyth dikenal sebagai putri rupawan yang memiliki pesona seorang ratu.

Eadgyth memiliki dua anak. Seperti Diana, ia meninggal di usia muda, yaitu 36 tahun. Proses pengujian terhadap rangkanya diperkirakan memakan waktu enam bulan. "Kami berharap penelitian dapat berakhir pada musim panas nanti," kata Horton. (AP/*/OL-04)

Katak Transparan Ditemukan di Hutan Ekuador




EKUADOR--MI: Sebanyak 30 jenis spesies baru berhasil ditemukan di hutan Ekuador dalam sebuah penelitian yang dilakukan peneliti gabungan Amerika Serikat dan Ekuador. Dari 30 jenis spesies tersebut terdapat katak kaca yang tubuhnya tembus pandang.

Spesies-spesies baru tersebut ditemukan di sebuah hutan dataran tinggi di pegunungan di Ekuador, tulis para peneliti yang tergabung dalam Reptile & Amphibian Ecology International (RAEI) yang dikepalai oleh ahli biologi AS Paul Hamilton dalam sebuah laporan yang diumumkan pada 14 Januari.

Ke-30 jenis spesies baru yang ditemukan RAEI tersebut sangat unik dan dengan perilaku hidup yang lain dari biasanya. Sebagai contoh adalah [CCTV.com] katak dengan mata merah, katak ini sangat unik karena perilakunya yang berbeda dari jenis katak biasanya. Katak ini hidup benar-benar di pepohonan, bukannya bertelur di air, mereka menaruh telur-telurnya di pohon. Katak ini juga tidak menetas sebagai kecebong, melainkan menetas langsung dan seperti induk mereka.

Satu spesies lagi yang unik adalah tokek bersisik dengan mata besar namun sangat kecil. Tokek ini sangat kecil sekali yaitu hanya sebesar penghapus yang menempel pada pensil. "Mereka merangkak di sampah dedauan di dasar hutan, dan mereka begitu kecil sehungga sangat sulit ditemukan," Hamilton menjelaskan.

Namun yang paling unik dari spesies baru yang ditemukan adalah katak kaca. Katak ini disebut katak kaca karena tubuh mereka yang transparan sehingga bisa tembus terlihat. Menerut keterangan peneliti, katak tersebut bisa tembus terlihat karena proses pigmentasi sehingga organ dalam tubuh serta aktifitas jantung yang berdetak bisa terlihat.

Lebih dari 150 spesies katak kaca ditemukan di pohon-pohon hutan hujan di Amerika Tengah dan Selatan, ungkap RAEI. Namun jumlah itu terancam punah.

Jenis-jenis spesies baru lainnya yang ditemukan adalah dari jenis reptil seperti ular, iguana dan juga dari jenis serangga. Dari jenis reptil antara lain Iguana Cebol, Kadal yang bernafas dengan kulit, ular pemakn siput, dan serangga penyamar yang benar-benar baru terlihat.

RAEI mengaku mereka sangat beruntung dapat menemukan spesies-spesies baru tersebut karena semuanya dalam kondisi yang terancam punah akibat pemanasan global. Menurut kelompok peneliti yang berbasis di Arizona, AS itu, mereka memerlukan waktu lebih banyak untuk bisa mencari lagi karena jika tidak bisa diteruskan kita tidak akan pernah melihat banyak spesies-spesies baru tersebut.(Xinhua/OL-06)

sumber: media indonesia