Minggu, 07 Februari 2010

10 Tip Memilih Mainan Aman untuk Balita Penulis : Yulia Permata Sari


MEMILIH mainan yang tepat dan aman untuk anak balita bisa menjadi pekerjaan menantang bagi orang tua. Betapa tidak, begitu melangkahkan kaki ke dalam seksi mainan di sebuah department store, Anda langsung disambut dengan berbagai jenis mainan yang ditata teratur di rak pajangan. Jika demikian, orang tua mana yang tidak akan pusing dibuatnya?

Mainan untuk anak seharusnya bersifat menyenangkan dan menjadi bagian penting dalam proses tumbuh kembang sang buah hati. Akan tetapi, jika tidak cermat memilih, mainan tersebut bisa membahayakan jiwa anak. Risiko terbesar bagi anak berusia di bawah tiga tahun adalah tersedak, karena mereka cenderung suka memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya. Inilah alasan mengapa Anda sebagai orangtua juga harus mempertimbangkan faktor usia dalam memilih mainan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang tua untuk mengawasi mainan apa yang dimainkan anaknya. Berikut ini adalah sejumlah panduan mendasar yang sebaiknya Anda perhatikan saat membeli mainan anak:

1. Jika mainan terbuat dari kain, pilih yang memiliki label flame resistant atau flame retardant. Untuk mainan yang bewarna-warni, periksa apakah mencantumkan keterangan bahwa cat yang digunakan bebas timah.

2. Pilih boneka yang mencantumkan label washable. Sementara itu, bahan-bahan kesenian seperti krayon, spidol warna, cat air atau cat minyak harus mencantumkan keterangan nontoxic.

3. Pastikan mainan tidak mengeluarkan bunyi yang terlalu keras untuk telinga anak. Suara bising dari mainan kerincingan, mainan musik, atau mainan elektronik bisa sekeras suara klakson mobil, apalagi jika anak mendekatkannya ke telinga. Mainan tersebut bisa berkontribusi terhadap masalah kerusakan pendengaran.

4. Baca selalu label mainan sebelum membeli untuk memeriksa apakah mainan itu sesuai bagi usia anak Anda. Pertimbangkan temperamen, kebiasaan, serta sifat anak untuk menentukan mainan yang paling tepat baginya.

5. Meskipun anak menunjukkan perkembangan yang lebih maju dibandingkan anak-anak lain seusianya, bukan berarti Anda boleh membelikannya mainan untuk anak berusia lebih tua daripadanya. Sebab, tingkatan usia untuk mainan ditentukan berdasarkan tingkat keamanan, bukan berdasarkan kecerdasan atau kedewasaannya.

6. Cari mainan yang cukup kokoh untuk menahan tarikan dan putaran. Pastikan semua bagian seperti mata, hidung, kancing, dan bagian lain yang gampang copot terpasang dengan kuat.

7. Pastikan mainan untuk diremas, kerincingan, serta mainan untuk gigitan bayi memiliki ukuran cukup besar sehingga tidak muat dimasukkan ke dalam mulut dan kerongkongannya.

8. Hindari mainan bertali karena memiliki risiko anak tercekik karenanya.

9. Hindari mainan plastik tipis yang mudah pecah menjadi potongan-potongan kecil dan meninggalkan tepian yang bergerigi tajam.

10. Hindari kelereng, koin, atau bola yang memiliki diamater kurang dari 4,4 cm karena memiliki bahaya tersedak. (OL-08)

sumber: www.mediaindonesia.com

1 komentar: